BAB III
METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Praktikum
Kegiatan praktikum dilakukan di Laboratorium Biokomposit Kayu dan Laboratorium Peningkatan Mutu Kayu, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Praktikum ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari bulan November sampai bulan Desember 2010.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
Contoh uji yang digunakan berasal dari tiga produk bahan komposit yaitu kayu lapis (plywood), OSB (Oriented Strand Lumber), dan papan partikel (particle board) serta kayu Borneo. Ukuran contoh uji sebesar 5x30 cm untuk contoh uji sifat mekanik dan 10x10 cm untuk contoh uji sifat fisik.
Beberapa peralatan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
1. Kaliper, timbangan elektrik, oven, desikator, dan alat pencatat.
2. Wadah plastik untuk tempat perendaman.
3. Amsler untuk menguji sifat mekanik.
3.3 Proses Pengujian Sifat Fisik
1. Kerapatan
Kerapatan adalah perbandingan antara massa atau berat benda terhadap volumenya. Kerapatan didapat dengan cara :
a. Menimbang contoh uji dengan menggunakan timbangan elektrik sehingga didapatkan massa contoh uji (m).
b. Mengukur panjang, lebar, dan tinggi contoh uji sehingga didapatkan volume contoh uji (v).
c. Kerapatan = m
v
2. Kadar Air
Kadar air adalah jumlah air yang terdapat di dalam kayu yang dinyatakan dalam persen (%) terhadap kayu dalam keadaan kering mutlak. Nilai kadar air didapat dengan cara :
a. Menimbang contoh uji dengan menggunakan timbangan elektrik sehingga didapatkan massa contoh uji awal (m1).
b. Memasukkan contoh uji ke dalam oven selama satu hari dengan suhu 103°C ± 2°C.
c. Menimbang kembali contoh uji yang sudah ditaruh di dalam oven sehingga didapatkan massa contoh uji kering tanur (m2).
d. Kadar air : m1-m2 x 100%
m2
3. Uji Siklik
Pengujian pengembangan tebal dilakukan selama lima siklus. Contoh uji yang sudah dikeringtanurkan, diukur tebalnya dengan empat kali ulangan. Setelah itu, direndam selama dua hari. Setelah dua hari, ukur tebal dari contoh uji dengan empat kali ulangan lalu dimasukkan ke oven selama lima hari. Setelah lima hari, ukur kembali tebalnya dengan empat kali ulangan kemudian merendamnya lagi selama dua hari. Lakukan hal-hal di atas sampai lima siklus.
3.4 Proses Pengujian Sifat Mekanik
Pengujian sifat mekanik meliputi uji MOE, MOR, dan Hardness. Ketiga pengujian ini menggunakan Amsler.
MOE = ∆PL3 MOR = 3PL
4∆ybh3 2bh2
Keterangan :
P : baban lentur (kg)
L : bentang balok (cm)
b : dasar penampang balok (cm)
h : tinggi/tebal penampang balok (cm)
No comments:
Post a Comment