Thursday, February 9, 2012

Laporan PKL di PT. Intracawood Manufacturing (I)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia terletak di garis khatulistiwa sehingga beriklim tropis. Akibat dari iklim ini, Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi terutama tumbuhan-tumbuhan penghasil kayu dan non kayu, yang biasa disebut produk hasil hutan. Untuk mengelola berbagai produk hasil hutan ini diperlukan sumber daya manusia yang unggul agar tercapai pengelolaan hutan yang lestari. Oleh sebab itu, Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor mewajibkan semua mahasiswanya untuk melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di berbagai industri-industri kehutanan untuk menyeimbangkan antara teori yang didapat di kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan. 
Kegiatan PKL ini merupakan kegiatan intrakurikuler yang mewajibkan mahasiswa program sarjana sebelum menyelesaikan masa studinya untuk melakukan pengamatan, analisis dan praktek pengelolaan hutan atau praktek pengolahan kayu dan hasil hutan lainnya. Kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk tugas magang yang harus dilakukan oleh calon Sarjana Kehutanan IPB khususnya Departemen Hasil Hutan di Instansi Kehutanan atau Perindustrian berbasis kayu dan non kayu.
Kegiatan PKL ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan, mengaplikasikan dan menerapkan ilmu yang diperoleh selama berada di bangku perkuliahan.  Selain itu mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman, wawasan, keterampilan serta mengasah kemampuan mahasiswa untuk bertindak profesional ketika berada di lapangan. Dengan demikian mahasiswa yang bersangkutan dapat merasakan langsung berbagai pengalaman dan permasalahan yang dihadapi di lapangan dan diharapkan mahasiswa dapat berlatih memberikan alternatif penyelesaian secara ilmiah dan objektif.



1.2  Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan praktek kerja lapang (PKL) di PT Intracawood Manufacturing adalah :
1.      Meningkatkan pemahaman, wawasan, pengalaman dan keterampilan mahasiswa tentang sistem dan unsur-unsur dalam pengolahan hasil hutan atau industri hasil hutan.
2.      Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap permasalahan di bidang pengolahan hasil hutan atau industri hasil hutan serta mengembangkan kemampuannya dalam proses pengambilan keputusan secara mandiri, kreatif dan ilmiah terhadap permasalahan yang terjadi di lokasi praktek.
3.      Meningkatkan penghayatan dan daya adaptasi mahasiswa dalam lingkungan kehutanan terutama industri hasil hutan seperti suasana kerja dan tinggal di kawasan kehutanan atau industri.
4.      Mempelajari dan memahami secara lengkap proses produksi serta pengendalian mutu produk di PT Intracawood Manufacturing.
5.      Untuk mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja, menumbuhkan dan meningkatkan etos kerja dalam lingkungan kehutanan atau industri hasil hutan serta memperoleh surat keterangan kerja dari PT Intracawood Manufacturing.

1.3  Profil Singkat Perusahaan
PT. Intracawood Manufacturing tergabung dalam CCM Group. CCM sendiri didirikan pada tahun 1984 sebagai Holding Company (Pemegang Saham) PT. CIPTA CAKRA MURDAYA yang dibentuk dengan maksud untuk memberikan dukungan dan pelayanan management dan supervision 23 perusahaannya yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara dan mancanegara termasuk PT. Intracawood Manufacturing. Semua aktifitas dipusatkan di Jl. Cikini Raya 78 Jakarta Pusat.
Intraca sebenarnya didirikan atas permintaan Pemerintah yang pada waktu itu disampaikan oleh Bapak Menteri Ekuin Radius Prawiro kepada Founder (pendiri) CCM Group Bapak Murdaya Widyawinarta Poo agar pihak swasta berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia bagian Timur khususnya di daerah terpencil seperti Kota Tarakan dengan maksud untuk membendung mengalirnya tenaga kerja ke negara tetangga dan yang lebih terpenting adalah meningkatkan ketahanan Nasional dan meratakan pembangunan sampai ke daerah-daerah terpencil. Ide itu direalisasi tahun 1988 dengan dibentuknya Perseroan PT. INTRACAWOOD MANUFACTURING, yang merupakan joint Venture dari tiga perusahaan yaitu PT. INHUTANI, PT. ALTRAK 78, dan PT. BERCA INDONESIA.
PT. Inhutani menyediakan areal seluas 250.000 Ha di kelompok hutan sesayap sebagai pendukung bahan baku industri Perseroan. Pihak swasta yaitu PT. Altrak 78 dan Berca Indonesia menyediakan dana 100% untuk investasi. Jika bahan baku dari areal konsensi tersebut tidak mencukupi maka Inhutani berjanji untuk mengusahakan areal tambahan. Perjanjian kerja sama dalam Perseroan PT. INTRACAWOOD MANUFACTURING tercantum dalam Akte No. 43 Tanggal 10 Maret 1988, Akte No. 131 Tanggal 21 Juli 1988, dan Akte No. 62 Tanggal 13 September 1988.  
NAMA PEMILIK SAHAM PT. INTRACAWOOD MANUFACTURING
PT. INHUTANI 1            : Badan Usaha Milik Negara yang kepemilikannya dipegang oleh Menteri Keuangan dan kuasa pemegang adalah Menteri Kehutanan, mempunyai pemilikan saham sebesar 25%.
PT. ALTRAK 78  : Badan Usaha Milik Swasta dengan pemilikan saham sebesar 50%.
PT. BERCA INDONESIA :  Pemilikan saham sebesar 25%.
PT. Intracawood Manufacturing beroperasi di bidang plywood, saw mill, blockboard, moulding, secondary processing, wood working, dan Medium Density Fiberboard (MDF).

1.4  Durasi dan Lokasi Kerja Praktek
Praktek kerja lapang dilakukan di PT. Intracawood Manufacturing yang berlokasi di Jl. Yos Soedarso RT. III No. 36-37, Tarakan 77113. Praktek ini dilakukan mulai tanggal 25 Februari 2011 - 30 April 2011. Kegiatan praktek diawali dengan pengurusin administrasi seperti asuransi Jamsostek, pembuatan surat kerja, dll di kantor Training and Development. Setelah itu, praktek lapang dilanjutkan di HPH PT. Intracawood Manufacturing yang berlokasi di Sekatak dari tanggal 1 Maret 2011 – 14 Maret 2011. Kegiatan di HPH meliputi perencanaan hutan, pemanenan hutan, tata usaha kayu di log pond, silvikultur intensif (silint), dan administrasi serta community development. Praktek kerja lapang di pabrik dimulai dari tanggal 15 Maret 2011 - 30 April 2011. Praktek di pabrik dimulai dari bagian log inventory, plymill (log cutting, rotary, dryer, face/back, core veneer, assembly, finishing, dan inspection), quality department, wood working (sawmill dan moulding), marketing, dan environmental department.
        
1.5  Fasilitas yang Didapat
Para mahasiswa praktek kerja lapang di PT Intracawood Manufacturing mendapatkan fasilitas penginapan berupa mess karyawan/karyawati, fasilitas olah raga, dan makan tiga kali sehari. Di HPH, mahasiswa mendapatkan fasilitas kendaraan untuk pergi ke tempat-tempat praktek yang jaraknya bisa mencapai puluhan kilometer dari camp pusat di Sera. Mahasiswa dapat memakai komputer di kantor untuk pengumpulan dokumen, alat-alat praktek (phi band, suunto, planimeter, kompas, dll), ikut serta dalam kegiatan penebangan pohon sampai menjadi kayu lapis dan produk wood working. Mahasiswa juga mendapat fasilitas untuk ikut serta dalam pengujian komponen-komponen kayu lapis dan LVL di laboratorium serta mempelajari IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan penanganan limbah B3 yang ada di pabrik  PT. Intracawood Manufacturing.        

1.6  Mekanisme Interaksi dengan Pembimbing Lapangan
Mahasiswa yang praktek di PT. Intracawood Manufacturing didampingi oleh pembimbing lapangan utama yaitu Bapak Sukari, S. Sn yang menjabat sebagai Supervisor Training and Development Section. Beliau yang mengatur jadwal praktek kerja lapang dan mengatur berbagai administrasi bagi mahasiswa praktek. Beliau juga yang menyediakan berbagai data tentang perusahaan dan mengadakan diskusi mengenai hal-hal yang terjadi perusahaan. Pada setiap section, kami juga didampingi oleh setiap kepala bagian dan quality untuk menjelaskan proses dari setiap produk serta segala sesuatunya yang berhubungan dengan produk tersebut seperti berbagai macam ukuran produk, grade dari setiap produk, penyeleksian produk, pengujian produk, dll. Operator mesin dan karyawan di sana juga banyak membantu kami dalam praktek di lapangan. 

No comments:

Post a Comment