Thursday, February 9, 2012

Laporan PKL di PT. Intracawood Manufacturing (IV)


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1  Kesimpulan
PT. Intracawood Manufacturing tergabung dalam CCM Group dan merupakan joint Venture dari tiga perusahaan yaitu PT. INHUTANI, PT. ALTRAK 78, dan PT. BERCA INDONESIA. PT. Intracawood Manufacturing beroperasi di bidang plywood, sawmill, blockboard, moulding, secondary processing, wood working, dan Medium Density Fiberboard (MDF). Produk yang dihasilkan oleh PT. Intracawood Manufacturing banyak diimpor ke Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Pasar lokal yang dijadikan tempat penjualan produk-produk PT. Intracawood Manufacturing adalah Jakarta dan Surabaya. Dalam hal pengelolaan limbah, Intracawood terdaftar dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). Bagian industrinya mendapat peringkat biru dan bagian forestrynya mendapat peringkat hijau. Perusahaan ini juga melakukan pengabdian masyarakat dengan membangun TPA dan SD, pelayanan kesehatan untuk masyarakat Pulau Sadau, membantu masyarakat dalam bercocok tanam palawija kemudian hasil panennya dibeli oleh Intracawood, dll.    

4.2  Saran
Berdasarkan pengalaman praktek kerja lapang yang telah dilakukan di PT. Intracawood Manufacturing maka saran yang dapat diberikan, yaitu : 1. Untuk divisi forestry terutama bagian silvikultur intensif, sebaiknya lebih banyak melakukan studi banding mengenai penanganan tanaman agar terhindar dari hama dan penyakit hutan, 2. Pihak pabrik diharapkan dapat meminimalkan limbah kayu dari hasil pengolahan kayu lapis sehingga tidak banyak yang terbuang, 3. Dapat lebih memperhatikan alat-alat yang ada di pabrik karena sudah banyak yang rusak, 4. Lebih meningkatkan pengelolaan lingkungan baik di pabrik maupun hutannya, 5. Meningkatkan kembali kesejahteraan karyawan terutama di bidang kesehatan. :� v r ' �N h�X style='font:7.0pt "Times New Roman"'>  Metodologi Kegiatan
Kegiatan praktek kerja lapang di PT. Intracawood Manufacturing menggunakan beberapa metode, antara lain :
1.      Pengamatan
Kegiatan ini berupa pengamatan langsung di tempat praktek. Pengamatan tersebut meliputi proses pengambilan kayu di hutan yang dimulai dari bagian perencanaan hutan sampai bagian pengangkutan dan tata usaha kayu. Selanjutnya, proses pengolahan kayu di pabrik dimulai dari bagian log inventory sampai ke bagian marketing dan lingkungan. Mahasiswa juga mengamati bagian wood working (sawmill dan moulding) yang merupakan produk sampingan dari pabrik kayu lapis ini.    
2.      Wawancara dan diskusi
Kegiatan ini berupa wawancara kepada karyawan di tempat praktek. Wawancara ini berisi tanya jawab tentang proses-proses pengolahan kayu di tiap section, dimulai dari standar operasional pengolahannya sampai dengan pembagian produk-produk kayu tersebut sesuai dengan kualitasnya. Dalam kegiatan ini juga terjadi diskusi dengan karyawan perusahaan, mahasiswa bertukar informasi mengenai hal-hal yang belum diketahui oleh karyawan.


3.      Pengambilan data
Kegiatan ini berupa pengumpulan data praktek yang berhubungan dengan proses pengolahan kayu, administrasi, pemasaran, pengolahan lingkungan, dll yang ada di pabrik dan hutan produksi.

2.3  Implementasi Kegiatan
Kegiatan umum yang dilakukan selama praktek lapang adalah mengamati proses pengambilan kayu dari hutan, proses pengangkutan kayu ke pabrik, pengolahan kayu lapis dari log cutting sampai inspection, proses wood working dari bagian sawmill dan moulding, proses pengepakan dan pengkapalan produk serta penanganan limbah hasil produksi. Kegiatan khusus yang dilakukan selama praktek lapang adalah diskusi dan bertukar informasi dengan karyawan-karyawan yang ada di tempat praktek.

No comments:

Post a Comment